Selasa, 20 November 2012

Psikologi Dewasa

Apa yang diartikan dengan masa dewasa? Jika dipandang dari segi umur, Apakah masa dewasa disesuaikan dengan usia seseorang yang sudah berada di 17 tahun atau lebih dari 21 tahun? Jikalau dipandang dari segi kemampuan, orang yang dikatakan dewasa adalah seseorang yang sudah mengerti akan tanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya. JIkalau lagi jika dari sudut pandang pendidikan, masa dewasa adalah masa dicapainya kematangan kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil latihan yang ditunjang kesiapan dalam mengartikan masa dewasa. Dan jikalau dari sgi biologis, masa dewasa adalah masa dimana tubuh seseorang sudah bisa dibuat untuk memproduksi anak atau kegiatan seksual.
Ada beberapa sudut pandang yang berbeda mengenai kedewasaan seseorang, bagaimana kita memilih dan bagaimana kita menerapkannya terutama pada diri kita sendiri? Cukup sulit memang apalgi munculnya masa dewasa ini ditambah dengan "embel-embel" segala macam perasaan yang selalu membayangi yang seakan-akan tak mau sedikitpun bergeser meninggalkan kita.
Ok, urusan masing-masing lah kalau mau memilih arti dewasa dari sudut pandang mana dijamin jadi kebebasan kita hehehe, tapi kalau masa dewasa dipandang dari sudut psikologis menurut buku karangannnya pak Andi Mappiare (dosen syyg meskipun umur beliau sudah setengah abad lebih tapi tetap saja kerreeeen :) heheh), kata dewasa atau predikat dewasa boleh dikenakan kepada individu2 yang telah memiliki kekuatan tubuh secara maksimal dan siap bereproduksi dan telah dapat diharapkan memiliki kesiapan kognitif, afektif dan psikomotor, serta dapat diharapkan memainkan peranannya bersama dengan individu2 lain dalam masyarakat.
kata diharapkan disini memiliki arti bahwa didalam pribadi yang memiliki predikat dewasa, terdapat harapan-harapan dari dirinya sendiri dan dari lingkungan sekitarnya untuk menjadi sesuatu yang khas yang memiliki ciri berbeda dengan individu lain. Harapan ini nantinya tidak serta merta dengan mudah dilaksanakan oleh individu, atau bisa juga diartikan untuk mencapai suatu ciri khas yang khusus pada diri indivu tidak serta merta dapat dengan mudah didapat karena pada pelaksanaannya kita sebagai individupasti akan menemui rintangan-rintangan yang harus dilalui. Ibara katanya, jalan itu tidak selalu berlapis aspal hehehe Kalau kita berhasil melalui rintangan-rintangan itu maka kita akan dengan mudah untuk selangkah demi selangkah menju pada sebuah cirikhas,akan tetapi jikalau kita kesulitan melampui rintangan dan bahkan kesulitan untuk mengambil hikmah dari rintangan tersebut maka bisa dipastikan kita akan semakin jauh dari ciri khas sebagai seseorang yang dikatakan dewasa.
Cukup dari sini dulu, kalau ada waktu lagi pasti saya akan mencari pemahaman yang lebih dan saya tulis kembali dalam blog sederhana saya hehehh terima kasih :)

Rabu, 07 November 2012

BOSAN

menurut saya, orang yang besar adlah orang yang mampu melihat hal-hal yang kecil yang tidak disadari oleh orang lain disekitarnya. Orang yang cerdas adalah orang yang mampu memanajemen seluruh hidupnya ke arah yang lebih baik. Orang berfikir adalah orang yang tidak pernah menyerah dengan apa yang telah  didapatnya. Kalau menurut saya seperti ini, lalu orang semacam apa saya ini?
Masih mendapatkan kerja 1 tahun tapi gayanya sudah sok seperti sudah bekerja beberapa  tahun, lagatnya sepeerti orang yang tak membutuhkan pekerjaan. Saya bingung dengan keadaan yang sekarang terjadi, separo menikmati separo menyesali. Kenapa ya, orang yang menyesal pertama kali kata yang digunakan adalah "kenapa?" sepertinya kok tidak ada kata lain selain "kenapa", apa arti dibalik kata kenapa... kalau dibilang gagal saya bukan termasuk orang didalamnya, tapi kalau dibilnag sukses malah saya jauh dari kata sukses, saya itu berada ditengah2 yang selalu membuat saya menjadi tarik ulur...
Bangga, rasa bangga yang saya miliki sebagian ada dan sebagian tidak tergantung dengan mood yang saya hadapi. Kalau saya mood maka saya akan bangga kalau saya tidak mood maka saya tidak akan bangga pada diri sendiri, saya menikmati dan menyesali mungkin ini yang paling saya rasakan sekarang. Saya menikmati dengan semua yang terjadi dalam hidup baik itu sedih atau bahagia, menyesali setiap hal buruk yang telah saya alami. Saya menyesal karena saya merasa tidak lolos ujian, buat saya itu sangat menyakitkan.
Kembali ke pikiran yang sebenarnya tidak ingin saya rasakan, arrghhh....kenapa setiap menulis bayangan buruk saja yang ada di kepala saya? mungkin Pangeran belum memaafkan apa yang saya perbuat, mungkin juga saya masih mengharapkan? Tapi kalau mengharapkan kayaknya tidak karena yang ada dikepala saya ini, bagaimana caranya agar saya tidak pernah mengingat kejadian buruk. Bersyukur 1 kata kunci yang bagus, tentang bagaimana caranya saya masih belajar untuk melakukan hal itu, guru saya kembali mengatakan bahwa orang yang mengeluh bosan sebenarnya bukan karena orang itu tidak mampu melakukan tugas dengan baik, tapi orang itu belum menemukan cara untuk bagaimana bisa menciptakan sesuatu yang baru...kenapa harus sesuatu yang baru, karena kalau meneliti secara detail sebenarnya setiap hari A llah mengiirimkan nikmat yang tak terbatas, tinggal manusianya  termasuk saya mau mencari dan memperbarui atau tidak, jika tidak mau dan  tidak mampu akhirnya yang terjadi adalah kebingungan dan kebosanan yang menjalar dikehidupan sehari-hari , dan itulah yang saya rasakan sekarang bosaaaannnn.