Senin, 22 Oktober 2012

Psikosomatis

DMenurut buku yang saya baca psikosomatis merupakan sebuah gangguan psikis yang terjadi pada seorang individu yang nantinya berdampak pada kondisi media atau fisik individu tersebut. Dampak dari psikosomatis pada individu sanagta bermacam-macam, diantaranya ada yang merasakan nyeri kepala, migrain, sesak nafas, tiba-tiba pingsan, sakit jantung. Dalam dunia kedokteran psikosomatis dapat disembuhkan, penyembuhannya tergantung dengan dampak yang ditimbulkan, obat untuk nyeri kepala beda dengan obat yang untuk sakit jantung. Kalaupun di dunia psikologi setiap psikosomatis ada terapi yang siap digunakan untuk menyembuhkannya
Di dalam lingkungan sekolah terutama yang terjadi pada anak SD, psikosomatis pernah dijumpai dalam beberapa kasus pada tingkatan SD besar. Salah satunya seorang anak yang sering izin utuk tidak masuk sekolah karena sakit, untuk dalam kurun waktu 1 tahun orang yang ada di sekitarnya mengira bahwa anak tersebut memang dalam keadaan sakit. Tapi ketika anak tersebt sudah naik di kelas 6 dengan tuntutan yang berbeda perbuatan ini dilakukannya lagi, secara terus menerus dalam 1 minggu bisa 2 x sakit dalam 1 bulan hanya masuk 2 minggu saja, lingkungan belum menyadari anak ini sakit beneran atau tidak sampai pada 1 akhirnya, ketika dia benar-benar mogok untuk tidak mau sekolah . Orang tua baru merasa khwatir apa yang terjadi di sekolah
Sebuah penipuan yang sangat halus telah terjadi, contoh kasus di atas merupan salah 1 contoh dari gangguan psikosomatis, seorang anak yang dengan gampang selalu diberi kemudahan untuk tidak masuk sekolah karena dia beralasan sakit, tapi ternyata sakit yang dia alami adalah sakit karena memang dia "ingin" sakit. Perlu dijadikan pertimbangan juga untuk para orang tua, bahwa psikosomatis akan muncul karena individu tidak memiliki kekuatan untuk berada di sebuah lingkungan yang sebelumnya belum pernah mereka alami, hal ini berkaitan dengan rasa percaya diri dan kemandirian seorang anak sedangkan percaya diri dan kemandirian anak adalah tanggung jawab dari orang tua ketika di rumah dan bapak ibu guru ketika di sekolah (kurikulum karakter). Ketika anak sedang berada di lingkungan baru, beri mereka dorongan untuk
bisa tetap survive bukan melindungi mereka dibawah tangan kita. Biarkan mereka melakukan segala sesuatu yang mereka harus lakukan, sebagai orang tua kita waji mndukung dengan positif dengan tidak memebrikan kata-kata yang negatif sehingga mereka akan menjadi anak yang udah menyerah dengan keadaan. Hal ini akan berbahaya untuk perkembangan anak ke depan, anak yang di besarkan dalam lingkugan seperti ini dia tidak akan punya daya banting yang kuat ditengah kemajuan zaman dan persaingan yang semakin kuat.
Melindungi anak bukan dengan selalu menuruti apa yan menjadi keinginan anak, tapi mengatakan iya jika memang itu yang menjadi kebutuhan mereka dan mengatakan tidak jika itu hanya untuk memenuhi rasa kepuasan saja. Kembali ke psikosomatis, beberapa gejala yang mengkategorikan anak masuk dalam keadaan psikosomatis adalah, sakit perut yang tiba-tiba di saat pelajaran berlangsung, muntah secara tiba-tiba, sakit kepala yang luar biasa ketika dia kesulitan untuk mengikuti pelajaran, tidak masuk kelas karena takut belum mengerjakan tugas. Semoga tulisan saya semakin lama menjadi baik, karena saya merasa masih belum bisa fokus dan baik untuk menulis.... :)


KETIKA PILIHAN DATANG

Terkadang saya berfikir bahwa segala sesuatu itu akan datang mudah sebagaimana dengan apa yang sudah ditakdirkan oleh Allah, tapi terkadang aku juga merasa terbentur oleh yang namanya pilihan. Entah kenapa apa hal ini berpengaruh dari pola kegiatan, pola asuhku semenjak kecil atau hal lainnya.
Satu sisi aku ingin bertahan tapi disisi lain aku ingin berhanti dari semuanya dan menginginkan sesuatu yang lain. Kenapa sulit sekali untuk memutuskan, apa aku terlalu banyak pertimbangan sehingga sangat sulit sekali untuk membuat keputusan. Nah sekarang tiba sudah waktunya kurang 2 bulan lagi kontrak kerjaku selesai, tapi ak meraasa sepertidi ombang-ambingkan, kenapa ya? apa hal ini dipengaruhi oleh lingkungan? dan iya, ternyata memang iya, 95 % lingkungan berpengaruh sekali dalam pengambilan keputusanku. Tapi apapun yang aku ambil aku yang akan merasakan akibat atau konsekueninya itu seorang diri, ya bukannya itu yang dinamakan mandiri dan dewasa? kalau aku belum mampu dan beralasan tidak siap menerima semua konsekuensi berarti sama dengan ak tidak dewasa dan mandiri..

Terkadang ulit, mandiri dan dewasa tidak hanya bisa dibuktikan melalui perkataan tapi lebih pada sikap dan tindakan. Seperti kata kak Ahim, "tinggal di kamu semuanya, kamu harus siap dengan segala keputusan yang kamu ambil, kalaupun kamu putuskan maju ya kamu harus komitmen, kalaupun kamu pilih mundurya kamu harus tetap optimis." Aduh, kakak tahukah kamu, adikmu ini belum paham betul, adikmu masih sangat kecil untuk menatap ke depan....