Rabu, 23 Mei 2012

ular-ularan

Mengajarkan anak untuk meningkatkan rasa percaya diri, tidak hanya dengan menasehati secara terus-menerus ke mereka. Akan tetapi dengan mengajak anak langsung latihan terhadap rasa percaya diri merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka. Salah satunya permainan ular-ularan, permainan yang terdiri dari kelompok kecil, 1kelompok terdiri dari 4-6 siswa, 1 kelompok ada 1 pemimpinnya. Semua anggota kelompok menutup matanya dengan menggunakan alat, sedangkan pemimpin kelompok melakukan peran sebagai mata ularnya. Ular atau kelompok akan jalan dengan dipimpin oleh ketuanya yang hanya memimpin anggota dengan menggunakan isyarat tangan saja, tidak menggunakan suara. Dalam permainan ini nanti akan terlihat, siswa yang masih menggunggulkan rasa egonya, yang masih belum bisa menghargai dengan teman lainnya, belum bisa membesarkan hatinya untuk dipimpin orang lain. Anak yang mengalami hal tersebut bisa dikatakan bahwa anak ini belum memiliki rasa percaya diri yang bagus.

Rabu, 16 Mei 2012

Jangan Mengeluh Belanda Masih Jauh

Banyak keinginan dan sedikit bersyukur hanya menambah sengsara, sedikit keinginan dan banyak bersyukur semakin bertambah karunia-Nya. (Aa.Gym)
Kalimat diatas sedikit, simpel, mudah dipahami, tapi penerapannya sangat begitu sulit terasa. Kalau dihitung kurang apa saya, pekerjaan sudah ada, semua sudah terlaksana, dan bahkan semua terjadi sebelum teman yang lain merasakan hal yang serupa. Kurang bersukur iya ternyata, sebenarnya kalau saya banyak bersukur pasti kejadiannya tidak akan seperti ini selalu merasa kekurangan. Jauh lebih bisa menerima segala hal yang terjadi di dalam dirinya.
Tapi bagaimana lagi, terkadang kita akan menjadi orang yang sangat kekurangan jika kita kurang akan syukur. Tapi juga terkadang kita akan menjadi orang yang sangat beruntung di dunia jika kita mau memperbanyak rasa syukur kita.
Belajar untuk mensyukuri semua yang telah didapat adalah hal yang tidak mudah, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba segala sesuatu yang berkaitan dengan semua itu.
Hidup manusia itu komplek, kadang ada bahagia, kadang ada yang namanya duka. Tapi itulah hidup, manusia yang paling pintar pun tak mampu untuk menerka apa yang akan terjadi untuk kedepannya.
Belajar dari sekarang mumpung belum terlambat, mencari tahu berbagai macam aktivitas, berbagai macam informasi melalui jendela dunia, jangan hanya menuntut untuk sellau seperti ini, tapi berusahalah untuk selalu merubaha yang masih bisa kita ubah.
Semua akan terasa sulit jika kita sendiri tak pernah mampu mencobanya, semua akan terasa mudah jika memiliki niat yang kuat untuk melakukannya.
Jangan mudah iri, dengan keadaan yang terjadi pada teman, tataplah apa yang sudah kamu dapat. Dengan seperti itu semua hal yang terasa menyakitkan yang terasa membosankan pasti akan berubah menjadi menyenangkan.
Lakukan self management, antisipasi dengan segala hal atas kemungkinan yang terjadi.
Atur sedini mungkin apa yang akan terjadi nantinya, buat kesepakatan dengan diri sendiri, dengan lingkungan sekitar dan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan hidupmu.

Minggu, 06 Mei 2012

Pemahaman Baru


Seorang guru BK tak boleh kehilangan senyum dan semangat. Guru BK juga manusia, meski dalam aplikasinya masih banyak menemukan kebingungan disana disini tapi sebaiknya tetap jangan lupakna yang namanya senyum. Semangat....
Kemarin hari sabtu, mengikuti laporan hasil studi dari salah 1 guru di Malaysia. Bu guru menyajikan hasil laporan yang begitu singkat tapi sangat padat. Laporan ini terdiri dari inti pembelajaran itu sendiri dan juga ada kalimat positif yang seakan membukakan mata hati saya.
Inti pembelajaran yang dihasilkan dari laporan kemarin, sama yakni belajar yang penting itu adalah sebuah proses bukan sebuah hasil. Hasil itu yang didapat akan sesuai dengan proses yang dialami. Dalam aplikasinya untuk membentuk sebuah karakter yang bagus pada anak, hendaklah kita selallu menekankan proses pada anak bukan hasil yang diperoleh, karena bicara tentang hasil itu akan kelihatan jika anak sudah bisa mengaplikasikan ketika mereka benar-benar berada ditengah masyarakat. Hasil dari belajar mereka semuanya akan terlihat disitu.
Kemudian kalimat yang membuat saya terbuka matanya, yakni kalimat tentang jangan mudah memberikan "cap" kepada anak, mengajar itu penting tapi pembelajaran jauh lebih penting, dan hasil itu penting tapi isi yang kita ajarkan dan proses dari pembelajaran itu jauh lebih penting.
Semoga semua, saya terutama bisa menerapkan dalam kehidupan nyata. Menjadikan anak-anak tidak pintar secara akademik tetapi juga pintar secara sikap atau attitude mereka sesuai dengan penerus bangsa yang notabenya sebagai bangsa timur yang tinggi nilai budi pekerti mereka.

Selasa, 01 Mei 2012

Kelas Baru

Huamm...pengalaman yang berkesan memang meskipun menjadi wali kelas 3 minggu, paling tidak mengajari saa untuk berhadapan penuh dengan emosi anak ketika mereka tidak berada dalam suasana belajar.
Minggu pertama, saya masuk dikelas yang saya rasakan bingung dan menegangkan karena ertama kali buat saya memimpin langsung sebuah kelas tanpa ada guru bantu yang lain. Hari pertama berjalan dengan baik, hari kedua mulai ada gejolak mereka komplain dengan aturan yang sudah dibuat, dan memandang saya hanya sebagai pelengkap  yang sebentar singgah disitu saja. Ya..namanya anak-anak is never mind for me hehehhe, i never give up with it.. semangat dan saya siap menaklukkan mereka.
Sebagai guru yang beground saya seorang guru BK, maka saya melakukan pendekatan kepada mereka dengan memberikan contoh langsung dan pendekatan hati. Memberikan contoh langsung untuk masalah pengkondisian lingkungan kelas, misalnya tanpa mengucapkan perintah atau menyuruh anak untuk menambil sampah saya langsung ambil sapah yang berserakan disamping kanan kiri depan belakang mereka. Meski dalam 1 hari saya belum bisa menarik hati mereka untuk melakukan tindakan, tapi saya yakin anak-anak akan lebih mudah menerima jika sebagai orang tua mereka di sekolah saya memberikan contoh langsung untuk mereka. Hasilnya memang untuk 1sampai 3 hari memang belum bisa terlihat, tapi alhamdulillah hari ke 4 kesadaran mereka untuk mengambil sampah disekitar mereka tanpa harus menunggu saya sudah bisa mereka lakukan.
Well..pelan tapi pasti, pelajaran pertama untuk mereka akhirnya tersampaikan, meskipun dengan perlawanan dari mereka. Tapi saya yakin dengan terus memberikan contoh langsung dan motivasi kepada mereka pentingnya kebersihan dan kenyamanan kelas, mereka akan melakukan dengan senang hati bukan karena paksaan tapi karena kesadaran dan pembiasaan.
Masalah kedua sekarang, masalah belum bisa menundukkan mereka. Meskipun beground saya sebagai guru BK tapi belum menjamin itu menjadikan saya paham tentang mereka sepenuhnya, saya tetap harus berkonsultasi dengan guru lain yang lebih berpengalaman dan beliau juga salah 1 guru yang menjadi panutan untuk anak-anak (favorit hehehe), saya konsultasi ke beliau, alhamdulillah saya mendapat masukan yang begitu banyak dan saya terapkan dengan gaya saya sendiri tetap basicnya pendekatan melalui hati mereka (kebetulan bayak anak yg korban broken home). Alhamdulillah pelan-pelan, apa yang saya berikan, bisa mereka terima, bahkan mngin mereka lebih merasa nyaman berada di kelas. Terbukti untuk hari terakhir saya masuk kelas itu (wali kelas sudah datang), saya dapat tugas mendampingi anak kelas 4 outbond, mereka siswa saya terutama yang laki-laki datang kepada saya, "bu Nita mau kemana? nanati kalau gak ada bu Nita siapa yang akan dampingi kita di kelas".
Uh...well alhamdulillah, meskipun belum optimal saya berada dikelas itu paling tidak saya sudah sedikit diterima dihati mereka dan itu adalah modal paing penting buat saya untuk terus melakukan pendekatan dan pembiasaan kemereka untuk menjadi lebih baik.. Thank's guys for you all attetion to me, I Love U All.....
Dari pengalaman ini yang dapat saya tarik adaah, setiap anak itu bisa diajak untuk berkomunikasi, tinggal bagaimana kita sebagai orang dewasa menggunakan metode komunikasinya, mau menggunakan metode yang seperti apa?Tentunya juga harus disesuaikan dengan karakteristik anak.
Yang kedua, untuk melakukan pembiasaan kepada anak sebenarnya kuncinya 1, yakni konsisten kita untuk menjadi teladan yang baik untuk mereka.
InsyAlloh dengan 2 kunci itu, bagaimanapun karakteristik anak, mereka akan bisa menerimanya dengan baik.