Selasa, 10 Januari 2012

Terakhir

Terakhir untuk jadwal hari ini, belum untuk selanjutnya. Secara perlahan individualis saya mulai muncul, mulai nyaman dengan perbedaan yg sya miliiki mulai nyaman dgn lingkungan yg menuntut ke-profesionalan kerja. Hari ini pelajaran yang bisa diambil adaah bagaimana seorang guru bisa memiliki wibawa dihapan anak didiknya. Bukan untuk mencari muka, mencari nama, atau mencari perhatian dari guru lainnya, tapi untuk mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswa didiknya. Ada saat bercanda dengan siswa, ada saat didengarkan siswa, ada saat mendengarkan siswa. Menjadi orang yang spesial disamping mereka adalah sesuatu yang sangat luar biasa, menjadi orang yang bisa mengantakan mereka bermimpi dan mencapai mimpi adalah hal yang menbanggakan. Tunjukkan dengan cinta dan kasih, maka mereka akan memberi kebahagian hati yang sangat luar biasa.
Sya tidak mengerti apa yang sy ddefinisikan ini benar apa tidak yg jelas memiliki wibawa dihadapan anak2 itu penting untuk bisa lebih dekat berkomunikasi dengan mereka dan bukan untuk jaim didepan orang lain.

Minggu, 08 Januari 2012

Hari pertama masuk setelah 2 minggu libur...
Ups...maksudnya libur semester ganjil. (Sy gk libur sebanyak itu..hehe). Well...rasanya jauh lebih baik dibanding pertama kali datang ke sekolah ini dengan tidak mengenal satu orang pun...(merasa sendiri ditengah ratusan orang..hiks..hiks)
Alhamdulillah penyesuaian sedkit demi sedikt terlampaui. Meski belum tentu ke depan nanti yang seperti apa, yang jelas tak terasa sudah 2 bulan berlalu hehehe...
Sulit untuk bisa menyesuaikan dengan baik kalau sy sendiri gak aktif untuk melakukan apa yang sy lakukan. Belajar, belajar dan belajar hidup ini tak lepas dari yang namanya belajar. Terkadang mendapatkan sesuatu dari yang kita inginkan, implementasinya tidak sesuai dengan harapan. Harus pandai untuk memoles, agar apa yang kita dapatkan benar-benar sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Medan yang sy tempuh belum sepenuhnya sy kuasai...senjata yg sy buat juga belum lengkap dgn sempurna. Wuih..semangat masih ada waktu, sbelum pangeran datang tuk menjemput......hehehhehhe




Jumat, 06 Januari 2012

Memahami orang lain

Hubungan sosial yang terjadi di sekitar kita terkadang membawa dampak nyata dalam kehidupan. Sedikit banyaknya apa yang kita dapat dari sesuatu yang kita pelajari secara tidak langsung menjadi budaya yang akan  dijalan. Dalam perjalanannya kehidupan manusia tidak lepas dari berbagai masalah yang secara bergantian menghampiri. Didalam penyelesaian sebuah masalah itu sering kita mempelajari berbagai macam solusi yang kita dapat dari pribadi maupun dari orang lain. Sedikit pribadi yang mampu memandang masalah yang mereka hadapi adalah sebuah proses pembelajaran untuk level kehidupan selanjutnya, terkadang kita membutuhkan bantuan orang lain untuk membimbing atau membantu kita untuk menyelesaikan masalah. Tidak semua orang bisa memberikan bantuan atau bimbingan kepada orang yang mengalami masalah, diperlukan sebuah keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh orang untuk bisa membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah, yakni keterampilan untuk memahami orang lain.
Memahami yang berasal dari kata paham yang secara harfiah berarti mengerti suatu keadaan dengan rasa empati. Sebuah keterampilan yang tidak mudah dilakukan oleh semua orang, harus ada kemauan dan upaya dari seseorang untuk bisa menjadi terampil dalam hal ini. 
Contoh kasus sederhana, mendengarkan orang lain yang sedang berbicara atau mengikuti sebuah pertemuan, kajian. Kalau orang itu mau memahami orang lain pasti akan mendengarkan dengan seksama, secara sekilas memang hampir sama dengan menghargai. Tapi memahami dalam contoh kasus ini adalah bagaimana kitamau mengerti keadaan orang lain yang telah meluangkan waktu untuk memberikan sebuah informasi dan wawasan baru terhadap kita. Kelihatan sangat sepele tapi sangat berpengaruh dan bisa mempengaruhi sikap kita terhadap hubungan sosial.